PRINSIP-PRINSIP IDEOLOGI LIBERALISME DAN KAPITALISME

PRINSIP-PRINSIP IDEOLOGI LIBERALISME DAN KAPITALISME

Terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang dapat dijelaskan dari ideologi Liberalisme dan Kapitalisme, di antaranya:
1.      Mementingkan Individu (the emphasis on the individual)
Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar seriap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Oleh karena itu, dibuat peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha serta tidak ada ikut campur negara dalam kehidupan ekonomi, kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
2.      Memperlakukan pemikiran orang lain secara sama (treat the other ‘s reason equality)
Konsep satu oang satu suara adalah bukti, bahwa pendekatan kuantitatif lebih dikedepankan berbanding kualitatif dalam pengambilan keputusan politik atau kebijakan apa pun. Cara seperti ini memang mempresentasikan setiap individu, tetapi benarkan suara terbanyak suara kebajikan? Itu tidak penting, dengan demikian persoalan moral, etika dapat dikalahkan dengan banyak suara.
3.      Percaya persamaan dasar semua manusia (hold the basic equality of all human)
Equality, dalam semboyan revolusi di Prancis, telah mengilhami semangat ideologi Liberalisme dan kapitalisme.  Bahwa manusia, setiap individu memiliki peluang yang sama dalam berkompetisi, hak-hak yang sama.
4.      Kebebasan berbicara (free of speackers)
Dalam berpolitik setiap individu bebas mengemukakan pendapat, melakukan kritik dan debat mengenai beberapa masalah yang ada dan dibincangkan masayrakat umum. Kebebasan berbicara merupakan sarana untuk mendapatkan akses informasi secara lebih terbuka dan jelas.
5.      Pemerintah dilakukan dengan persetujuan yang diperintah (government by the content of the people or the governed)
Setiap individu memiliki hak partisipasi politik secara aktif melalui berbagai alat atau sarana politik yang ada guna mengontrol pemimpin politik yang menjadi kepercayaan sekaligus wakil dalam menjalankan kebijakan politik menuju kepada kesejahteraan rakyat.
6.      Pemerintah berdasarkan hukum (the rule of law)
Ini menegaskan walau politik juga dihasilkan dari proses demokrasi, artinya yang menang meman memiliki hak untuk mengendalikan kekuasaan. Akan tetap, kekuasaan itu bukan segalanya, kekuasaan tunduk kepada hukum dan dikontrol oleh hukum melalui lembaga politik lainnya. Kekuasaan hanya salah satu sarana kepemilikan pribadi dalam merebut kepentingannya. Namun agar itu tidak disalahgunakan, diperlukan perangkat hukum untuk mengontrol kekuasaan itu.
7.      Negara adalah alat (the state is instrument)
Negara berperan untuk melindungi rakyat sebagai warga negara. Negara sebagai organisasi tertinggi dan terkuat bagi mengekspresikan kepentingan warga negaranya mengenai apa yang harus diperjuangkan. Sebab itu negara tidak memiliki hak semena-mena.
8.      Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga negara (the separation and distribution of state institution)
Hal ini diperlukan agar terjadi apa yang dikenal dengan check and balance, terjadinya kehidupan politik, pemerintahan dan negara dalam kewenangan kekuasaan yang “terbelah” agar tidak terjadi tindakan tirani atau dictator dari negara atau earganya.
9.      Percaya terhadap tuhan sebagi pencipta (truth in god as the creator)
Kaum liberalism dan kaitalisme percaya adanya tuhan, tetapi ini menjadi sesuatu yang pribadi dan bersifat ritual. Agama bukan pandangan hidup, ia hanya sarana untuk pemenuhan rohani serta spiritual. Mereka tidak anti tuhan, akan tetapi agama tidak perlu melibatkan perannya dalam politik.
10.  Menolak dogmatis (refuse dogmatism)
Hal ini disebabkan filosofis kaum liberalism dan kapitalisme adalah rasionalisme. Pengagungan akan kemampuan berpikir manusia, menempatkan hal yang bersikap dokrin menjadi tidak menarik bagi penganut ini.
0 Komentar untuk "PRINSIP-PRINSIP IDEOLOGI LIBERALISME DAN KAPITALISME"

Back To Top