CARA MENULIS KUTIPAN UNTUK SKRIPSI DAN MAKALAH

CARA MENULIS KUTIPAN UNTUK SKRIPSI DAN MAKALAH
Penulisan kutipan hampir tidak mungkin untuk dihindari dalam penulisan karya tulis ilmiah. Terutama dalam penulisan skripsi maupun makalah, juga karya tulis yang lain seperti tesis dan disertasi.

Penulisan kutipan diperlukan apabila gagasan atau pokok pikiran yang ditulis dalam naskah diambil dari tulisan atau sumber yang telah ada. Bisa bersumber dari buku, undang-undang, jurnal, kitab suci, dan lain sebagainya.

Penulisan suber kutipan bisa menggunakan in note (catatan dalam naskah), maupun foot note (catatan kaki. Untuk catatan kaki atau foot note bisa dilihat dalam postingan sebelumnya.

Penulisan sumber kutipan menggunakan in note (catatan dalam naskah) 


Penulisan sumber kutipan menggunakan catatan dalam naskah (in note), dengan menuliskan nama penulis, tahun terbit (bila tidak ada diganti dengan singkatan t.th/ tanpa tahun), dan halaman (bila mengacu pada informasi tertentu dari sumber yang dikutip). Penulisan sumber kutipan disatukan dengan naskah yang dikutip.Kutipan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. 

Penulisan kutipan langsung 

Penulisan kutipan langsung dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Kutipan sampai dengan empat baris dan menjadi bagian terpadu dari naskah utama ditulis di antara dua tanda kutip ("...") disertai nama penulis, tahun penerbitan, dan halaman (antara tahun terbit dan halaman dipisahkan dengan titik dua [:]).

  • Jika penulis disebut dalam naskah secara terpadu, tahun dan nomor halaman ditulis dalam kurung (tahun:halaman) di belakang nama penulis. Contoh:

Amin Syukur dan Masyharuddin (2002: 16) menyimpulkan tasawuf adalah "suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan jiwa dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, sehingga dengan ini konsentrasi seseorang hanya terfokus kepada-Nya".
  • Jika penulis tidak disebut dalam naskah secara terpadu, nama penulis, tahun dan nomor halaman ditulis dalam kurung (penulis, tahun:halaman) di belakang naskah yang dikutip. Contoh:
Penelitian tersebut menyimpulkan tasawuf adalah "suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan jiwa dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, sehingga dengan ini konsentrasi seseorang hanya terfokus kepada-Nya", (Syukur & Masyharuddin, 2002:16).
  • Kutipan yang terdapat dalam kutipan ditulis di antara dua tanda kutip tunggal ("...'...'..."). Contoh:
"Istilah 'kajian Indonesia' digunakan di luar Indonesia bagi berbagai kegiatan penelitian atau pengajaran dengan minat khusus pada seluk-beluk Indonesia. Para pakarnya disebut 'Indonesianis' ....", (Heryanto, 2012:129).
Kutipan lebih dari empat baris ditulis pada baris baru tanpa tanda kutip, terpisah dari naskah yang mendahului, dimulai pada ketukan huruf/karakter keenam dari garis tepi sebelah kiri dan diketik dengan jarak 1 spasi. Contoh:

Said Agil Siradj (2012:31) menyimpulkan:
Nahdlatul Ulama memiliki banyak titik temu dengan Syiah. Kaum Nahdliyin juga percaya pada kekuatan gaib yang membimbing para pemimpin. Seperti Ayatullah Khumaeni yang dibimbing Imam Mahdi, Gus Dur sering bermimpi bertemu dengan Sunan Ampel. Maulud dan haul kami jadikan media dakwah meski untuk itu kami sering dianggap bid'ah, terutama oleh kaum Wahabi. Hari Asyura memang tidak kami rayakan, tapi ritual Syiah lain kami jalankan, misalnya mencium tangan, tahlilan, ziarah kubur, dan peringatan Maulud. Bagi NU, itu budaya yang universal.
Jika dalam kutipan terdapat kata-kata yang dibuang, kata-kata tersebut diganti dengan tiga titik. Jika yang dibuang berupa kalimat, kalimat tersebut diganti dengan empat titik. Contoh:

"Istilah 'kajian Indonesia' digunakan di luar Indonesia…dengan minat khusus pada seluk-beluk Indonesia. Para pakarnya disebut 'Indonesianis'. ....Ahli sejarah Indonesia... disebut sejarawan, bukan Indonesianis." (Heryanto, 2012:129).

 Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan gagasan orang lain yang penulisannya diubah ke dalam redaksi penulis skripsi. Bisa dengan  mengutip ide utamanya saja dengan kalimat sendiri (disebut paraphrasing), atau bahkan mengambil abstraksinya saja kemudian disusun dengan kalimat sendiri yang lebih ringkas (disebut summarizing). Penulisan kutipan tidak langsung dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Jika nama penulis terpadu dalam naskah kutipan, penulisannya adalah nama penulis diikuti tahun dan halaman (jika merajuk nomor halaman tertentu) dengan tanda titik dua sebagai pemisah dan ditulis dalam kurung [nama (tahun:nomor halaman)]. Contoh

Berdasarkan kajiannya terhadap berbagai hasil penelitian sebelumnya, Batson dan Ventis (1982:36) menyimpulkan bahwa secara konsisten perempuan cenderung lebih agamis dari pada laki-laki, meskipun perbedaannya tidak selalu besar.

Jika nama penulis tidak terpadu dalam naskah kutipan, penulisannya dilakukan dalam tanda kurung dengan menyebut nama belakang atau keluarga penulis diikuti tahun dan halaman (jika merujuk nomor halaman tertentu) dengan tanda titik dua sebagai pemisah (nama, tahun:nomor halaman). Contoh:

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa secara konsisten perempuan cenderung lebih agamis dari pada laki-laki, meskipun perbedaannya tidak selalu besar (Batson & Ventis, 1982:36).

Cara Pengutipan dari sumber yang mengutip sumber lain 

Pengutipan dari sumber yang mengutip sumber lain dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tulis nama penulis sumber primer, diikuti tahun terbit, jika ada, diapit dua kurung, kata "sebagaimana dikutip oleh" nama penulis yang mengutip sumber pertama, tahun terbit, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh:

Allport (1950), sebagaimana dikutip oleh Batson dan Ventis (1982:214), berpendirian bahwa agama merupakan kontributor penting yang potensial bagi kesehatan mental. la mengatakan, "the single fact that weights against this wholly secular solution is the ever insistant truth that what a man believes to alarge extent determines his mental and physical health".
atau
Allport (1950) berpendirian bahwa agama merupakan kontributor penting yang potensial bagi kesehatan mental. la mengatakan, "the single fact that weights against this wholly secular solution is the ever insistant truth that what a man believes to alarge extent determines his mental and physical health" (sebagaimana dikutip oleh Batson dan Ventis, 1982:214).
Sumber yang ditulis dalam daftar pustaka adalah sumber sekunder, yang dirujuk langsung oleh penulis, bukan sumber primer. Dalam contoh di atas, yang ditulis adalah karya Batson dan Ventis, bukan karya Allport.

Itu tadi cara menulis kutipan dalam skripsi dan makalah yang baik dan benar. Jadi, dalam menulis kutipan dikenal istilah kutipan langsung dan tidak langsung. Sedangkan dalam penulisan sumber kutipan bisa menggunakan in note  maupun foot note, ini tergantung kebijakan perguruan tinggi atau instansi masing-masing. 

Sekian, semoga bermanfaat. 
Tag : Tips n Trick
1 Komentar untuk "CARA MENULIS KUTIPAN UNTUK SKRIPSI DAN MAKALAH"

salam kenal ,, artikelnya sangat lengkap dan bagus

De Nature

Back To Top